Rabu, 01 Oktober 2014

Tes Prestasi? Memangnya Perlu?

ACHIEVEMENT TEST? IS THAT NECESSARY?

Hello!!!!! *drum rolls*

This is actually my very first post about Psychology thingy because my pretty teacher, Mrs Lussy,  told me ((us)) to talk about Achievement Test and stuffs haha. This is quite challenging and interesting. So, here we go!

Talking about achievement test, sebelumnya kita harus mengetahui dahulu apa itu tes, apa itu prestasi, apa itu tes prestasi, dan sampai pada kegunaan dari tes prestasi. Dari situ kita bisa melihat apakah tes prestasi itu penting???

Berikut ini adalah pengertian tes dari beberapa ahli.

  ª Anne Anastasi (Psychological Testing, 1976) mengemukakan bahwa tes pada dasarnya merupakan suatu pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku.
   ª  Frederick G.Brown (1976) menyatakan bahwa tes adalah prosedur yang sistematis dan berguna mengukur sampel perilaku seseorang
  ª Lee J.Cronbach (Essensial of Psychological Testing,1970): “a systematic procedure for observing a person’s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or a category system.”

Dari ketiga pengertian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa tes merupakan sebuah sistem pengukuran yang berguna untuk melihat sampel perilaku dari setiap individu yang hendak diukur.

And then, we have to talk about what’s the meaning of achievement. Istilah achievement atau prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes (KBBI, 2008:895).

Kemudian ada juga yang mengemukakan tentang prestasi belajar. W.S  Winkel (2004: 162)  mengemukakan  bahwa  “Prestasi belajar adalah  suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapai”.

Oh, suddenly I have an urge to tell you a little bit more about me. I was actually a quite good student, you could say. I always get Top 10 for 12 years I’ve been studying at school. I’d love to study and get a good score so in the end I’ll get a good rank and my parents would be proud of me. I have that mindset. No matter what happened, I have to get a great score.

Now, I just realized that a good score, or a good rank, doesn’t mean anything unless you’re really good at it. I wasn’t that great at school, to be honest. Yeah, I’ve got good scores, but does it mean that I’ve mastered those lessons in school? Nope.

Well sorry that was just a slight story of mine *laughs*.
Let’s continue with the achievement test, pals!

Benyamin S Bloom (Azwar, 2003) menjelaskan bahwa tes prestasi belajar adalah salah satu alat ukur hasil belajar yang dapat mencakup semua kawasan tujuan pendidikan. Ia membagi kawasan tujuan pendidikan mejadi tiga bagian, yaitu:
§      Kawasan kognitif
§      Kawasan afektif
§      Kawasan psikomotorik

Robert L. Ebel 1979 dalam (Azwar, 2003) juga berpendapat  bahwa fungsi utama tes prestasi di kelas adalah mengukur prestasi belajar para siswa.  Sedangkan Cronbach 1970 dalam (Azwar, 2003) mengatakan bahwa tes ini disusun secara terencana untuk mengungkap apa yang disebut sebagai performansi maksimal subjek (maximum performance).

Nah, berdasarkan apa yang telah kita bahas diatas, sekarang kita masuk ke bagian penting dari tulisan ini. ACHIEVEMENT TEST? IS THAT REALLY NECESSARY?

And I have to say big YES for this question. Why? Do you wanna know about my reasons? Well so, I found out about the purpose of doing an achievement test for students.


  • Fungsi Penempatan: penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk klasifikasi individu kedalam bidang jurusan yang sesuai dewngan kemampuan yang telah diperlihatkan pada hasil belajar yang lalu.
  • Fungsi Formatif: penggunaan tes prestasi belajar untuk melihat sejauhmana kemajuan belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pelajaran.
  • Fungsi Diagnostik: dilakukan tes prestasi apabila hasil yang tes bersangkutan digunakan untuk mengdiagnosis kesukaran dalam belajar,mendeteksi kelemahan siswa agar segera diperbaiki.
  • Fungsi Sumatif: penggunaan hasil tes prestasi untuk memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suaty program belajar. Ini adalah tes akhir dalam suatu program dan hasilnya dipakai  untuk menentukan  kelulusan siswa dalam program itu,dan apakah siswa itu dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dan biasanya, guru-guru di sekolah akan membuat evaluasi belajar dalam bentuk ulangan, sehingga guru bisa mengetahui seberapa jauh atau seberapa baik murid dalam memahami dan menguasai materi yang diberikan selama belajar.
     Tes Formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu yang diadakan sebelum atau selama pelajaran berlangsung dan bertujuan untuk memperoleh gambarantentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
    Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yangtelah diajarkan dalam waktu tertentu.
    Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar.

Dalam pelaksanaannya, menurut saya tes prestasi itu penting. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil pencapaian murid dalam belajar. Tetapi, tes prestasi juga tidak selalu dijadikan sebagai tolak ukur dalam menentukan prestasi seseorang. Ada banyak situasi dimana individu yang dalam proses belajarnya selalu menunjukkan kemampuan yang baik dan bisa memahami segala sesuatunya dengan cepat, tetapi ketika individu tersebut melakukan tes prestasi (misalnya Ujian Nasional), nilainya jatuh. Murid yang menurut kita seharusnya bisa mengerjakan tes dengan baik dan optimis bisa lulus, ketika di akhir, dia mengalami tekanan atau stres yang pada akhirnya mengakibatkan ketidakoptimalan dalam berpikir dan menyelesaikan persoalan. Hal ini sungguh disayangkan, bukan?

Dan faktanya, the students (well, not all of them) chose to be a cheater while doing a test, so in the end they’d have a good score, and a good rank. Dalam kasus ini pun kevalidan dalam pelaksanaan tes prestasi menjadi diragukan karena prosesnya pun sudah tidak sesuai dengan norma yang seharusnya dipatuhi.

So, I think achievement test is quite important but it doesn’t mean that it could be a standard for judging anyone’s ability in learning. Somehow, the process is the crucial one.

Okay, that was all from me! Semoga bisa bermanfaat. Terima kasih sudah membaca! 

A pleasure greet from a Psychology army and a God-knows-it-well pretty much coffee silly lover. 

Hernik S.
1125115066
NRC '11
Psikologi UNJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar